Seorang pemuda mendengar bahwa sholat dhuha membuka pintu rezeki. “Kalau kondisi belum bekerja seperti saya saat ini, rezekinya apa ya?” demikian pertanyaan dalam dirinya. Namun karena yakin dengan tausiyah ulama tersebut, ia pun menjalankan sholat sunnah yang bernilai 360 sedekah itu.
Setelah rutin mengerjakan sholat dhuha, ternyata ia benar-benar mendapat rezeki baru. Apa bentuknya? Mendapat pekerjaan. Ia bekerja.
Setelah sekian lama bekerja, karena kesibukannya, ia tidak sempat lagi sholat sunnah itu. Qadarullah, pekerjaannya juga berhenti.
Saat nganggur, ia ingat kembali untuk menjalanankan sholat dhuha. Ia pun kembali merutinkan sholatnya orang-orang awwabin itu dan ajaib, ia dapat kerja lagi. Namun, sempat terhenti lagi sholat dhuhanya dan kembali ia nganggur.
Dibiasakan lagi sholat dhuha dan ia dapat pekerjaan ini. “Kini, ia menjadi direksi di sebuah perusahaan ekspedisi nasional,” kata Ustadz Yusuf Mansur tanpa menyebut nama pemuda itu.
***
Suatu saat setelah khutbah Jum’at, seseorang mendatangi Ustadz Yusuf Mansur.
“Ustadz, ternyata shalat dhuha tidak hanya mendatangkan rezeki. Tapi juga anak”
“Bagaimana ceritanya?”
“Saya tidak punya anak, Ustadz. Dan saya kesulitan sholat tahajud. Saya pikir, kalau saya kehilangan shalat tahajud, masa saya juga kehilangan sholat dhuha? Maka saya mendawamkan shalat dhuha,” tuturnya.
Setelah shalat dhuha, pria tersebut berdoa memohon kepada Allah dikaruniai anak. Hal itu dilakukan terus menerus. Setelah dhuha, berdoa minta anak. Setelah dhuha, berdoa memohon diberi anak.
“Setelah satu tahun, Ustadz, alhamdulillah saya dikaruniai anak. Jadi anak saya ini hasil dhuha, Ustadz,” simpulnya.
“Alhamdulillah. Itu juga bagian dari rezeki. Karena anak itu juga disebut manusia sebagai rezeki,” sahut Ustadz Yusuf Mansur.
***
Sudahkah kita membiasakan shalat dhuha? Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah berwasiat kepadanya.
“Kekasihku –Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, melaksanakan shalat dhuha dua raka’at dan sholat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam hadits qudsi, Allah menjadi kecukupan hamba yang menjalankan sholat dhuha.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).
Sudahkah kita membiasakan sholat dhuha?
Sumber: Kisahikmah
from Sehinggit Media News http://ift.tt/2svXiVm
via IFTTT
from Merah Hati Cintaku http://ift.tt/2tuay1b
via merahhaticintaku.blogspot.my
No comments:
Post a Comment